Banyumas – Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Senin (29/9/2025). Rapat ini merupakan langkah cepat Pemkab merespons Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di beberapa wilayah Banyumas.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menekankan pentingnya pencegahan dini agar situasi tidak semakin memburuk. Dalam waktu dekat, Pemkab akan membentuk tim pengawasan yang bekerja menyeluruh mengawal seluruh dapur MBG. Tim ini melibatkan camat, kapolsek, dan danramil di setiap wilayah, serta dinas teknis seperti Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pertanian.
“Tim ini tidak hanya bertugas mengawasi, tapi juga aktif turun ke lapangan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terkait standar pengelolaan dapur yang aman dan higienis,” ujar Bupati Sadewo.
Koordinator MBG Banyumas, Lucky Ayu P., melaporkan bahwa hingga saat ini dua Satuan Pelayanan Pengolahan Gizi (SPPG) telah dihentikan sementara operasionalnya akibat dugaan KLB. Keputusan ini diambil menyusul meningkatnya laporan masyarakat dan pemberitaan di media sosial.
Sejak kasus mencuat, koordinasi intensif terus dilakukan bersama Puskesmas dan Dinas Kesehatan guna memantau perkembangan secara real-time. Pelaporan dilakukan dua kali sehari dan diteruskan ke tingkat pusat. Keterlibatan tenaga kesehatan di lapangan sangat penting untuk mengawasi dapur-dapur rawan secara optimal. Kerja sama semua pihak menjadi kunci pengendalian penyebaran kasus.
Rapat evaluasi ini dihadiri oleh Wakil Bupati Dwi Asih Lintarti, Kapolresta Banyumas Kombes Pol Dr. Ari Wibowo, S.I.K., M.H., Dandim 0701/Banyumas Letkol Arm Ida Bagus Adi Purnama, S.T., M.Han., Ketua Komisi IV DPRD, Sekretaris Daerah, Kepala Kejaksaan Negeri Purwokerto, serta para Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan tamu undangan lainnya.
Dari hasil evaluasi, disepakati sejumlah langkah strategis untuk memperkuat pelaksanaan MBG ke depan. Beberapa di antaranya adalah pembentukan satuan tugas khusus pengawasan SPPG, verifikasi dan audit ketat terhadap dapur yang beroperasi, serta peningkatan kualitas SDM pengelola dapur. Mekanisme distribusi makanan akan ditata ulang agar lebih transparan dan tepat sasaran. Setiap camat juga ditetapkan sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan MBG di wilayahnya masing-masing.
Kapolresta dan Dandim menyatakan dukungan penuh terhadap program ini, namun menekankan pentingnya penguatan pengawasan, penyempurnaan SOP, dan kesiapsiagaan di lapangan. Dandim mengingatkan bahwa meskipun pelatihan telah dilaksanakan, tantangan teknis di lapangan masih ada dan perlu diatasi bersama, bersinergi dengan stakeholder agar pelayanan terus meningkat dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Rapat ditutup dengan semangat kolaboratif dan tekad kuat seluruh peserta untuk memperkuat pelaksanaan MBG secara berkelanjutan. Program ini diharapkan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak, ibu hamil, dan menyusui. Dengan kerja sama lintas sektor yang solid, Pemkab Banyumas optimis tujuan mulia program ini tercapai dan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang. (Pendim 0701/Banyumas)
Posting Komentar
Posting Komentar